Cari Blog Ini

Minggu, 21 April 2019

MENGENAL LEBIH DEKAT TENTANG APA ITU BAHASA PEMROGRAMAN "FUNCTION" PADA HTML MENGGUNAKAN PHP DAN CARA PENERAPANYA 

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu 😇🙏

ketemu lagi dengan saya pada kesempatan kali ini, sebelumnya kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat allah swt karena hanya atas berkat dan rahmatnyalah kita semua dalam keadaan sehat wal afiat seperti pada pertemuan kali ini, sholawat serta salam kita curahkan kehadirat nabi besar kita nabi muhammad saw.

oke, agar tidak berlama lama lagi langsung saja pada kesempatan kali saya ingin berbagi ilmu serta pengalaman saya kepada anda semua tentang apa itu sihh FUNCTION, apa fungsi dari FUNCTION, apa sih kelebihan FUNCTION dan bagaimana sih cara penerapan FUNCTION.. oleh karena langsung saja kita bahas bersama sama....


Dalam suatu pengaturan organisasi, biasanya perlu dibentuk semacam bagian-bagian kerja atau divisi yang spesifik kerjanya. Sebagai contoh misalkan dalam suatu organisas ada divisi humas yang tugasnya spesifik mengurusi masalah kehumasan, divisi HRD yang khusus menangani masalah SDM dan pengembangannya, serta divisi-divisi yang lain.

Mengapa dalam pengaturan organisasi perlu dibentuk divisi atau suborganisasi yang lebih kecil dalam kinerjanya? Ya… tujuannya adalah efisiensi kerja. Dalam hal ini seorang ketua atau manajer pastilah akan repot bila semua kegiatan harus dibebankan kepadanya. Selain itu apabila dilihat dari efektifitas, jelas akan efektif karena dengan dibentuknya suborganisasi maka seorang ketua organisasi lebih mudah memberikan komando. Sebagai contoh misalkan ketika sang ketua butuh informasi tentang kehumasan, maka dia tinggal menyuruh divisi humas untuk bekerja dan memberikan informasi. Informasi tersebut nantinya akan digunakan sang ketua untuk menentukan kebijakan organisasi dalam proses selanjutnya.

Nah.. mengadopsi hal di atas, konsep pembentukan suborganisasi ini juga bisa diterapkan ke dalam suatu script atau program. Dalam hal ini, sebuah program ibaratnya sebuah organisasi besar. Sedangkan Anda (programmer) sebagai ketua organisasinya. Dengan dibuatnya suatu subprogram yang memiliki tugas atau kerja yang spesifik maka dapat membawa ke efisiensi dan efektifitas kerja dari program atau scrip tersebut. Sekaligus, Anda pun akan lebih mudah dalam mengatur proses programnya.

Perhatikan contoh script berikut ini yang digunakan untuk menghitung operasi


34103
4J

Dalam PHP sebenarnya terdapat perintah untuk menghitung pangkat bilangan. Namun di sini diasumsikan kita tidak menggunakan perintah tersebut melainkan harus membuat program sendiri.

Untuk menghitung n pangkat m, kita bisa menggunakan program berikut ini

$hasil = 1;
for ($i = 1; $i <= m; $i++)
{
$hasil = $hasil * n;



}

Konsep program di atas didasarkan pada ide nm = n x n x n x x n (sejumlah m kali perkalian)

Nah… bila program di atas kita terapkan ke dalam kasus yang kita hadapi maka script atau program PHP akan menjadi seperti ini:


<?php

// menghitung 3 pangkat 4

$hasil_a = 1;
for ($i = 1; $i <= 4; $i++)
{
$hasil_a = $hasil_a * 3;
}

// menghitung 10 pangkat 3

$hasil_b = 1;
for ($i = 1; $i <= 3; $i++)
{
$hasil_b = $hasil_b * 10;
}

// menghitung 4 pangkat 5

$hasil_c = 1;
for ($i = 1; $i <= 5; $i++)
{
$hasil_c = $hasil_c * 4;
}

// hitung hasil terakhir

$hasil = $hasil_a * $hasil_b / $hasil_c; echo $hasil;
?>



Wah… ternyata panjang juga ya. Bila kita perhatikan bahwa dalam script di atas ada beberapa pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang yaitu ‘menghitung pangkat’ Nah… mungkin untuk keperluan efisiensi dan efektifitas, bagaimana seandainya kita buat ‘Divisi Perpangkatan‘ dalam program yang tugasnya khusus menghitung pangka bilangan

Dengan kehadiran divisi tersebut, kita dapat dengan cepat menghitung pangkat bilangan karena urusan memangkatkan bilangan kita serahkan ke divisi tersebut. Dalam programming, divisi ini kita namakan function atau subprogram.

OK… sejenak kita tinggalkan kasus di atas. Sekarang kita lanjutkan dahulu tentang bagaimana membuat function.
Secara umum, bentuk function adalah seperti di bawah ini function nama_function(parameter)
{
..
..
return variabel;
}

Keterangan:

Setiap function pasti dan harus memiliki nama function. Nama function ini nantinya akan dipanggil oleh program utama bila akan digunakan. Parameter di sini sifatnya optional (boleh ada, boleh tidak). Parameter ini ibaratnya input yang akan diolah oleh function.

Sedangkan return variabel merupakan perintah untuk memberikan hasil setelah dikerjakan oleh function. Dalam hal ini perintah return variabel ini juga bersifat optional (boleh ada, boleh tidak).

Kapan return variabel ini digunakan? Dan kapan tidak perlu digunakan? return variabel ini perlu digunakan bila hasil dari pengolahan function ini akan digunakan untuk proses yang lain dalam program. Sedangkan bila hasil dari function tidak akan digunakan oleh program, maka tidak perlu diberikan perintah ini.

Contoh:

<?php

function jumlah($a, $b)
{



$c = $a + $b; return $c;
}

echo "Hasil penjumlahannya = ".jumlah(3, 5);

?>

Script di atas menunjukkan penggunaan function untuk menjumlahkan dua buah bilangan. Apabila dikembangkan lagi untuk kasus menghitung (3 + 5) ditambah (7 + 6), maka scriptnya dapat berbentuk seperti di bawah ini

<?php

function jumlah($a, $b)
{
$c = $a + $b; return $c;
}

$hasil = jumlah(3, 5) + jumlah(7, 6); echo "Hasil penjumlahannya = ". $hasil;
?>

Atau

<?php

function jumlah($a, $b)
{
$c = $a + $b; return $c;
}

$hasil = jumlah(jumlah(3, 5), jumlah(7, 6));

echo "Hasil penjumlahannya = ". $jumlah;
?>

Sedangkan berikut ini contoh function yang tidak perlu menggunakan return. Script berikut ini hanya sekedar menampilkan suatu string melalui sebuah function.



<?php

function tulis($x)
{
echo "Anda menampilkan ". $x . "<br>";
}

tulis("Hello World..");
tulis("Apa kabar?");

?>

Nah… kembali lagi ke kasus semula, yaitu mencari hasil dari


34103
4J



Maka  kita   bisa  membuat   script  yang   lebih   sederhana menggunakan function


daripada  sebelumnya



<?php

function pangkat($m, $n)
{
$hasil = 1;
for ($i = 1; $i <= $n; $i++)
{
$hasil = $hasil * $m;
}
return $hasil;
}

$jwb = pangkat(3, 4) * pangkat(10, 3) / pangkat(4, 5); echo "Hasilnya adalah : ".$jwb;

?>

Anda juga bisa membuat beberapa function dalam file tersendiri, semacam daftar


function. Selanjutnya setiap kali butuh suatu function dalam daftar tersebut, meng-include-kan saja nama file nya, lalu panggil nama functionnya. Trik ini


cukup sering


digunakan oleh para programmer handal dalam membuat aplikasi. Berikut ini contohnya:



functions.php

<?php

function jumlah($a, $b)
{
$hasil = $a + $b; return $hasil;
}

function kurang($a, $b)
{
$hasil = $a - $b; return $hasil;
}

function kali($a, $b)
{
$hasil = $a * $b; return $hasil;
}

function bagi($a, $b)
{
$hasil = $a / $b; return $hasil;
}

?>

jumlah.php

<?php

include "functions.php";

$bil1 = 103;
$bil2 = 192;

echo "Hasil ".$bil1." + ".$bil2. " = " . jumlah($bil1, $bil2) ;

?>



kurang.php

<?php

include "functions.php";

$bil1 = 103;
$bil2 = 192;

echo "Hasil ".$bil1." - ".$bil2. " = " . kurang($bil1, $bil2) ;

?>

kali.php

<?php

include "functions.php";

$bil1 = 103;
$bil2 = 192;

echo "Hasil ".$bil1." x ".$bil2. " = " . kali($bil1, $bil2) ;

?>

bagi.php

<?php

include "functions.php";

$bil1 = 103;
$bil2 = 192;

echo "Hasil ".$bil1." / ".$bil2. " = " . bagi($bil1, $bil2) ;

?>

Tugas Untuk Anda

1.     Di SMA tentu Anda telah mengenal rumus kombinasi C(m, n) kan? C(m, n) dirumuskan dengan


m!
¢(m, n) =
n! (m — n)!


Simbol ! menunjukkan faktorial.Sebagai contoh, 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120.

Nah.. buatlah script PHP untuk menghitung nilai C(m, n) dengan m dan n nya suatu input, dimana m ≥ n.

Dalam hal ini buatlah sebuah function yang khusus untuk menghitung nilai faktorial suatu bilangan. Selanjutnya gunakanlah function tersebut untuk menghitung C(m, n).




2.     Buatlah script untuk menghitung jumlah bilangan ganjil antara 10 dan 123456. Gunakan function untuk mengecek apakah suatu bilangan termasuk bilangan ganjil atau tidak.




3.     Buatlah script untuk mencari selisih jumlah detik dari dua waktu yang berbeda. Format input waktu harus dalam bentuk hh:mm:ss

Contoh:

Waktu 1 = 12:03:10
Waktu 2 = 13:03:20

Selisih kedua waktu adalah 3610 detik.

Petunjuk: Anda dapat gunakan function explode() untuk memecah waktu ke dalam satuan jam, menit dan detik untuk perhitungan.




4.     Misalkan dalam suatu kelas terdapat 5 orang siswa dengan nama dan NIS sebagai berikut

NIS Nama Siswa

A001  Agus
 A002  Budi
 A003 Amir
A004 Acong
A005 Siti

Buatlah sebuah form untuk memasukkan nilai ujian 1 dan ujian 2 pelajaran Matematika kelima siswa tersebut. Selanjutnya tampilkan data NIS, Nama Siswa dan Rata-rata Ujiannya, dan urutkan berdasarkan Rata-rata Ujiannya mulai dar yang paling tinggi sampai yang paling rendah.

Contoh Tampilan Form Input Nilai

NIS
Nama Siswa
Nilai Ujian 1
Nilai Ujian 2
A001
Agus








A002
Budi


A003
Amir


A004
Acong






A005
Siti



Text Box: SUBMIT    Text Box: RESET

Petunjuk:

Data NIS dan Nama Siswa disimpan dalam array, begitu pula dengan nilai rata- ratanya. Selanjutnya sort berdasarkan nilai rata-rata (gunakan array_multisort()) lalu tampilkan.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar